BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru
lahir tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur. Bayi dengan riwayat
gawat janin sebelum lahir, umumnya akan mengalami asfiksia pada saat
dilahirkan. Masalah ini erat hubungannya dengan gangguan kesehatan ibu hamil,
kelainan tali pusat, atau masalah yang mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau
sesudah persalinan.(1)
Beberapa faktor tertentu diketahui dapat
menjadi penyebab terjadinya asfiksia pada
bayi baru lahir, yaitu : (1) Keadaan ibu meliputi : preeklampsia dan eklampsia,
perdarahan abnormal (placenta praevia atau
solutio placenta), partus lama atau
partus macet, demam selama persalinan, infeksi berat (malaria, sifilis, TBC,
HIV), kehamilan lewat waktu (sesudah 42 minggu kehamilan), KPD. (2) Keadaan tali
pusat meliputi : lilitan tali pusat, tali pusat pendek, simpul tali pusat,
prolapsus tali pusat, dan (3) Keadaan bayi meliputi : bayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan), persalinan dengan tindakan
(sungsang, bayi kembar, distosia bahu, ekstraksi
vakum, ekstraksi forsep), kelainan bawaan (congenital), air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan).(1)
Angka
Kematian Bayi (AKB) di Indonesia telah dapat diturunkan dari 30,8 per 1000
kelahiran hidup (KH) pada tahun 2004 menjadi 29,4 pada tahun 2005 28,1 pada
tahun 2006 dan 26, 9 pada tahun 2007.(2)
Data Dinas
Kesehatan Cirebon menunjukkan bahwa pada tahun 2008 terdapat jumlah bayi
meninggal sebanyak 332 bayi. AKB sebanyak 7,6 per 1000 kelahiran hidup.(3)
Berdasarkan studi
pendahuluan tentang faktor penyebab asfiksia di BRSUD
Waled Kabupaten Cirebon tahun 2008 data yang di dapat yaitu kasus asfiksia sebanyak 91 (14,4%) dari 1307 bayi baru lahir yang disebabkan karena ketuban mekonium 21,74 %, tindakan vaccum
ekstraksi 17,39 %, PEB dan prematur 13,0 %, letak sungsang dan SC 8,7 %, KPD,
gameli, lilitan tali pusat dan partus lama 4,35 % dan periode Januari sampai dengan April 2009 sebanyak 30 kasus asfiksia dari 532 bayi. (4)
Salah satu upaya dalam rangka menurunkan
kematian neonatal khususnya karena asfiksia, di Kabupaten Cirebon telah dilaksanakan
berbagai kegiatan melalui peningkatan sumber daya manusia (bidan) diantaranya :
pelatihan APN, pelatihan manajemen asfiksia
dan pembinaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar