BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Berdasarkan
data World Health Organization (WHO) pada tahun 2005, bahwa setiap tahunnya
wanita yang bersalin meninggal dunia mencapai lebih dari 500.000 orang. (1)
Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2005 Angka
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu 262/100.000 Kelahiran Hidup, sedangkan
Angka Kematian Bayi (AKB) yaitu 32/1000 Kelahiran Hidup.(1)
Status
gizi ibu hamil akan sangat berperan dalam kehamilan baik terhadap ibu maupun
janin, salah satu unsur gizi yang penting ketika hamil adalah zat besi.
Kenaikan volume darah selama kehamilan akan meningkatkan kebutuhan Fe atau Zat
Besi. Jumlah Fe pada bayi baru lahir kira-kira 300 mg dan jumlah yang
diperlukan ibu untuk mencegah anemia akibat meningkatnya volume darah adalah
500 mg. (1)
Kehamilan
merupakan masa kehidupan yang penting. Pada masa itu ibu harus mempersiapkan
diri sebaik-baiknya untuk menyambut kelahiran bayinya. Ibu sehat akan melahirkan
bayi yang sehat. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan ibu
adalah gizi ibu. (5)
Masa
hamil adalah masa di mana seorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang
jauh lebih banyak dari
pada yang di perlukan dalam keadaan biasa. (6) Disamping untuk
memenuhi kebutuhan tubuhnya sendiri berbagai zat gizi itu juga diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada dalam kandungannya, sebab
defisiensi gizi selama kehamilan dapat memberikan efek yang merugikan ibu
maupun anaknya. (7) Kebutuhan akan gizi tambahan sangat kentara pada
usia trimester III kehamilan, artinya pada usia ini diperlukan makanan dengan
nilai biologis yang tinggi dan memadai untuk mencukupi segala kebutuhan.
(8)
Status
gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan
janin yang sedang dikandung. Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi
pertumbuhan janin dalam kandungan, apabila status gizi ibu buruk sebelum dan
selama kehamilan akan menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). (9)
Kenaikan
berat badan dapat dipakai sebagai indeks untuk menentukan status gizi wanita
hamil. Penambahan berat badan yang terjadi selama kehamilan disebabkan oleh
peningkatan ukuran berbagai jaringan reproduksi, adanya pertumbuhan janin, dan terbentuknya cadangan lemak dalam tubuh ibu. (9)
Resiko
melahirkan BBLR meningkat pada kenaikan berat badan yang kurang selama
kehamilan. (7) Untuk menghindari terjadinya kelahiran bayi BBLR atau
di bawah 2500 gram, seorang ibu harus menjaga kondisi fisiknya dengan mencukupkan
kebutuhan gizinya. Di samping itu harus berusaha menaikkan berat badannya
sedikitnya 11 Kg (bertahap sesuai dengan usia kehamilan). (10)
Masalah
gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kekurangan Energi Kalori (KEK) dan
anemia gizi. Salah satu cara untuk mengetahui apakah ibu hamil menderita KEK
atau tidak bila ukuran Lingkar Lengan Atas (LLA) kurang dari 23,5 cm maka ibu
hamil tersebut dikatakan KEK atau kurang gizi dan berisiko melahirkan bayi
dengan BBLR. Data menunjukkan bahwa sepertiga (35,65 %) Wanita Usia Subur (WUS)
menderita KEK, masalah ini mengakibatkan pada saat hamil akan menghambat
pertumbuhan janin sehingga menimbulkan resiko pada bayi dengan BBLR. (3)
Berat badan ibu hamil dipengaruhi oleh
status gizi ibu hamil karena pada masa kehamilan banyak terjadi perubahan pada tubuhnya
yaitu adanya peningkatan metabolisme energi dan juga berbagai zat gizi
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada dalam
kandungannya. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah jumlah makanan, beban
kerja, pelayanan kesehatan, status kesehatan, absorbsi makanan, paritas dan jarak
kelahiran, konsumsi kafein, konsumsi tablet besi. (3) Pendidikan
yang dijalani seseorang memiliki pengaruh pada peningkatan kemampuan berfikir,
dengan kata lain seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan dapat mengambil
keputusan yang lebih rasional, umumnya terbuka untuk menerima perubahan atau
hal baru dibandingkan dengan individu yang berpendidikan lebih rendah. (3)
Umur ibu mempengaruhi bagaimana mengambil keputusan dalam pemeliharaan
kesehatannya. (4)
Apabila dalam masa kehamilan tingkat
status gizinya rendah, maka akan mengakibatkan kehamilan yang berisiko, untuk
mengurangi risiko tersebut dapat dilakukan dengan mengidentifikasi faktor
penyebab terjadinya status gizi buruk terutama KEK.
Yang
dimaksud dengan usia adalah umur seorang ibu berkaitan dengan alat-alat reproduksi
wanita. Umur
reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20 – 35 tahun. Kehamilan diusia <
20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan komplikasi persalinan karena
pada kehamilan diusia < 20 tahun secara biologis belum optimal emosinya
cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan
yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat – zat
gizi selama kehamilannya. Sedangkan pada usia > 35 tahun terkait dengan
kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering
menimpa diusia ini. (1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar