BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kekurangan gizi adalah
asupan makanan kurang gizi yang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh. Sehingga
menyebabkan daya tahan tubuh kurang. (1)
Berdasarkan data Denkes 2006
menunjukan bahwa 24% ibu mengalami masalah gizi khusus kurang. Akibat yang
ditimbulkannya adalah ibu hamil menderita anemia dan KEK mempunyai resiko
kesakitan lebih besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR, perdarahan pasca
persalinan, dan mudah mengalami gangguan kesehatan, selain itu status gizi
sebelum dan selama hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan (2).
Pada tahun 2006 menunjukan
bahwa 27,6 % ibu hamil di Indonesia mengalami kekurangan gizi (2).Kekurangan gizi pada ibu
hamil banyak di akibatkan oleh beberapa faktor,salah satunya yaitu status
ekonomi rendah. Akibat krisis ekonomi angka kemiskinan membengkak dari 7,2 juta
jiwa menjadi 22,6 juta jiwa didaerah perkotaan. sementara diwilayah desa, angka
ini bergerak dari 15,3 ke 56,8 jiwa. Dengan demikian penduduk Indonesia yang
hidup dibawah garis kemiskinan telah meningkat keangka 79,4 juta jiwa atau 39,1
% dari 202 juta jiwa penduduk Indonesia (3).
Krisis ekonomi yang
berakibat menurunnya daya beli masyarakat terutama kelompok dibawah garis
kemiskinan memicu masalah yang lebih besar. Ibu
janin dan janinnya rentan terhadap dampak krisis energi yang sedang terjadi.
Asupan nutrisi saat ibu hamil akan sangat berpengaruh pada out come kehamilan
tersebut (3).
Besarnya energi
yang terasup merupakan
faktor gizi paling penting,banyaknya energi yang
harus disiapkan hingga kehamilan
berakhir sekitar 80.000 kkal kira-kira 300 kkal tiap hari (3).
Karena adanya perbedaan kebutuhan
energi selama hamil,WHO menganjurkan jumlah tambahan sebesar 159 kkal
sehari pada trimester I dan 359 kkal sehari pada trimester ke II dan III,
sementara widyakarya nasional pangan dan gizi V 2007 mematok angka 285 kkal. (3)
Berdasarkan data di
Puskesmas Cilimus Kabupaten Kuningan Periode September 2007 - juni 2008 jumlah
ibu hamil dengan status kekurangan gizi 168 orang (2,5 %) dari 430 ibu hamil
yang disebabkan oleh faktor pendidikan, faktor sosial ekonomi, faktor sosial
budaya, dan faktor kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar